Bercocok Tanam Hidroponik, Rekomendasi Buat Kamu yang Punya Hobi Berkebun

Bercocok Tanam Hidroponik, Rekomendasi Buat Kamu yang Punya Hobi Berkebun

 

CLOUTPEDIA – Akhir-akhir ini trend berkebun sedang memasuki titik puncak, terlebih tentang bercocok tanam hidroponik. Mayoritas penggemarnya adalah remaja hingga dewasa.

Tak jarang, hobi berkebun ini sangat menjanjikan dalam segi omset pendapatan. Maka, untuk sebagian orang dijadikan sebagai lading utama untuk mendapat penghasilan.

Berkebun merupakan sebuah kegiatan memanfaatkan sebidang tanah atau lahan sebagai tempat menanam tumbuh-tumbuhan.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja, Bisa dibilang sengaja karena dengan sadar seseorang menanam kebun tersebut untuk bercocok tanam, seperti hidroponik.

Dan dikatakan tidak sengaja yaitu memanfaatkan kebun yang ditumbuhi tanaman liar sebagai pakan ternak. Bisa sapi, kerbau, kelinci atau kambing.

Sedangkan bagi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan sempit, kegiatan berkebuh dilakukan pada pekarangan depan atau samping rumah seadanya. Itupun hanya sebatas untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan keluarga.

Selain itu juga sebagai hiasan rumah agar tidak terlihat kosong dan lebih aestetik. Karena sulitnya memiliki pekarangan yang luas di perkotaan, berbanding terbalik dengan di desa.

4 Teknik sederhana bercocok tanam hidroponik mudah dipraktikkan dirumah

Tidak perlu bersusah payah untuk kamu yang memang memiliki hobi bercocok tanam hidroponik. Sebab, dapat dipraktikkan dimana saja termasuk dirumah dengan lahan seadanya.

Berikut ini adalah 5 teknik yang bisa kamu coba dirumah dengan mudah, mari kita simak selengkapnya :

  1. Menggunakan sistem sumbu

Pada sistem jenis ini merupakan tahap paling mudah. Karena bisa dibilang paling sederhana, sehingga sangat cocok bagi kamu yang baru memulai untuk bercocok tanam hidroponik

Selain tidak membutuhkan banyak trik, bentuknya pun kecil dan risiko kegagalannya juga tergolong sangat rendah disbanding dengan sistem lain.

Lalu tentu kita bertanya-tanya, mengapa bisa disebut dengan sistem sumbu? Alasan utamanya adalah ini berkaitan dengan cara bercocok tanam yang memberikan asupan nutrisi pada tumbuhan melalui akar.

Selanjutnya, berbagai jenis nutrisi tersebut akan disalurkan melalui media dengan menggunakan sumbu. Ada beberapa jenis media tanam dalam sistem sumbu ini, yaitu terdiri dari:

Sekam, arang, kerikil, sabut kelapa, dan media penompang selain tanah lainnya. kamu dapat memilih salah satu yang dirasa praktis dan tepat untuk digunakan. Tentunya kita akan lebih mempertimbangkan dengan matang apabila mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

  1. Kelebihan
  2. Alat dan bahan yang dibutuhkan bernilai terjangkau dan sangat murah
  3. Memiliki bentuk sederhana, jadi sangat cocok untuk pemula
  4. tidak memerlukan sumber arus listrik
  5. efisien tempat
  6. Kekurangan
  7. Tidak rekom untuk menanam dalam jumlah besar
  8. Sumbu-sumbu tersebut terbatas dalam menyalurkan nutrisi oleh tumbuhan
  9. Menggunakan sistem irigasi

Di Indonesia sudah banyak yang mempraktikkan sistem irigasi ini. Perlu diketahui bahwa konsep dari sistem jenis ini adalah meneteskan larutan nutrisi secara terus-terusan. Namun tetap sesuai dengan takaran.

Irigasi seperti ini biasanya digunakan untuk menanam jenis sayuran, seperti : tomat, paprika, terong, cabai dan timun.

Bagi kamu yang memang memiliki modal seadanya saat bercocok tanam hidroponik, wajib mencoba teknik ini karena saat proses pemupukan hanya dilakukan pada saat penyiraman saja.

  1. Kelebihan
  2. Pada saat pemberian nutrisi bisa menyesuaikan dengan usia tanaman tersebut.
  3. Akar akan menjadi lebih mudah tumbuh dan berkembang
  4. Tanaman hidroponik dijamin bersih serta bebas dari hama atau penyakit, sehingga memiliki kualitas baik saat dipanen.
  5. Dapat dijadikan bisnis menjanjikan.
  6. Kekurangan
  7. Bagi kamu yang ingin mencoba teknik ini harus menyiapkan modal yang cukup besar.
  8. Sebelum terjun di dunia bercocok tanam hidroponik, kamu harus memiliki pengetahuan mumpuni agar tidak mengalami kerugian.
  9. Harus selalu meluangkan waktu untuk mengontrol perkembangannya.
  10. Menggunakan teknik pasang surut

Pada teknik ini sedikit membutuhkan ketelatenan lebih, karena membutuhkan pompa air yang selajutnya diatur kecepatannya menggunakan timer.

Air akan membanjiri wadah penampung di dalamnya berisi tanaman yang menggunakan air bernutrisi selama periode atau tertentu.

Proses pembanjiran tahap ini akan terjadi jika pompa air terus menyala. Namun apabila air tersebut matu maka akan terjadi pasang surut.

  1. Kelebihan
  2. Mudahnya saat perawatan serta enak dipantau karena tidak melakukan proses penyiraman secara manual.
  3. Memiliki persediaan oksigen yang lebih banyak.
  4. Kekurangan
  5. Sangat bergantung oleh aliran arus listrik. Karena jika listrik mati, maka pompa tidak dapat berfungsi untuk menyiram tanaman.
  6. Kualitas tanaman hidroponik berkurang akibat dipompa berkali-kali.
  7. Menggunakan teknik rakit apung

Dari ketiga teknik yang sudah kita bahas sebelumnya, teknik rakit apung inilah yang paling modern. Dan sesuai dengan namanya rakit apung, cara menanamnya pun sangat mudah.

Tanaman hidroponik diletakkan diatas sterofoam yang sudah dilubangi terlebih dahulu, nantinya steroform tersebut akan mengapung diatas larutan nutrisi.

Pada teknik ini, dapat digunakan dalam skala kecil maupun besar. Walaupun modern, namun tidak akan memakan banyak biaya. Sebab dapat memanfaatkan bahan bekas di sekitar kita.

Media penggunaannya pun tidak membutuhkan tempat luas, serta tanaman tidak rentan layu.

  1. Kelebihan
  2. Karena bisa memanfaatkan bahan bekas, sehingga tidak membutuhkan banyak modal.
  3. Peralatan dan bahannya pun sangat mudah ditemukan.
  4. Memiliki perawatan mudah, hanya butuh ketelatenan.
  5. Tidak bergantung pada arus listrik, ini menjadikan lebih menghemat biaya.
  6. Air serta nutrisi tidak membutuhkan terlalu banyak, otomatis jauh lebih hemat.
  7. Kekurangan
  8. Sistem ini hanya dapat diaplikasikan di dalam ruangan saja. Jadi, kamu harus menyiapkan ruangan khusus untuk bercocok tanam hidroponik ini. Jika menginginkan hasil yang maksimal.
  9. Akar tanaman hidroponik tersebut rentan membusuk karena terus tergenang air dan nutrisi.

Manfaat dalam bercocok tanam hidroponik

Selain teknik, hidroponik juga memiliki berbagai manfaat yang bisa kita rasakan. Namun, kuncinya menanam hidroponik adalah ulet dan telaten.

Walaupun dirasa mudah, namun juga harus memiliki pengetahuan lebih. Agar terhindar dari kerugian, meskipun tidak signifikan.

Manfaa pertama adalah kualitas pada tanaman terjamin. Mengapa bisa disebut terjamin? Berbeda dengan tanaman jenis umbi-umbian yang harus ditanam pada tanah luas.

Tetapi tanaman hidroponik bisa dilakukan hanya dari halaman sumah saja. Otomatis bisa dipantau setiap saat. Dan spesialnya bisa diolah dengan sebaik mungkin sesuai kebutuhan.

Manfaat kedua yaitu dapat terhindar dari penggunaan pestisida berlebih. Jenis tanaman yang ada di persawahan tidak mungkin jika tanpa pestisida. Sudah pasti akan habis dimakan oleh hama.

Namun pada tanaman hidroponik, kamu tidak perlu khawatir akan hal itu. Kamu bisa mengurangi penggunaan pestisida berlebih.

Manfaat kegita adalah memiliki pertumbuhan dan hasil panen lebih cepat serta berlimpah daripada bercocok tanam dengan cara bercocok tanam di tanah langsung.

Untuk itu kebanyakan orang lebih tertarik dengan bercocok tanam hidroponik. Asalkan dengan perawatan yang tepat. (redaksi: deposit pulsa tanpa potongan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *