10 Negara Dengan Kebocoran Data Terbanyak dan Cara Untuk Menghindari Kebocoran Data

 

CLOUTPEDIA – Kasus kebocoran data tengah ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat di berbagai belaham dunia. Lalu, Negara mana saja yang mengalami kasus kebocoran data terbanyak? Simak informasi beriktu ini!

Kebocoran data adalah ketika data yang menjadi tanggung jawab perusahaan atau suatu organisasi mengalami insiden keamanan yang mengakibatkan data yang dimiliki tersebar.

Dengan adanya data yang tersebut, maka hal ini dapat berakibat merugikan organisasi, perusahaan, atu individu pemiliki data tersebut.

Kerugian yang ditimbulkan pun biasanya beragam, dapat berupa kerugian finansial, diskriminasi, atau berupa ancaman.

10 Negara Dengan Kasusu Kebocoran Data Terbanyak

Indonesia masuk dalam daftar 10 besar Negara dengan kasus kebocoran data terbanyak di internet. Berdasarkan data dari perusahaan data siber surfshark dalam kuartal II 2022 saja tercatat ada 1,04 juta akun yang mengalami kebocoran data di Tanah air.

Angka tersebut menjadikan Indonesia menempati urutan ke-8 dalam kasus kebocoran data secara global. Sementara dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia ada di urutan pertama.

Dalam kuartal II 2022 ini, kebocoran data internet di Indonesia melonjak cukup tajam yaitu sebesar 143% jika dibanding dengan kuartal pertama.

Berikut daftar Negara dengan kasus kebocoran data terbanyak sepanjang kuartal II 2022,

  1. Negara Rusia sebanyak 28,8 juta kasus
  2. Negara India sebanyak 4,4 juta kasus
  3. Negara Tiongkok sebanyak 3,4 juta kasus
  4. Negara Brasil sebanyak 3,2 juta kasus
  5. Negara Amerika Serikat sebanyak 2,3 juta kasus
  6. Negara Korea Selatan sebanyak 1,8 juta kasus
  7. Negara Jepang sebanyak1,3 juta kasus
  8. Negara Indonesia sebanyak 1,04 juta kasus
  9. Negara Prancis sebanyak 721,4 ribu kasus
  10. Negara Ukraina sebanyak 687,6 kasus

Perlu Anda pahami bahwa kasus kebocoran data yang terjadi tidak lain disebabkan atau erat kaitannya dengan pembobolan data.

Ketika ada data yang seharusnya menjadi rahasia dengan tanpa sengaja tereskpos ke internet atau ke situs-situ yang tidak aman, dan biasanya seorang peretas dengan mudah akan segera mengakses informasi rahasia tersebut untuk melakukan pembobolan data (data breach).

Banyak faktor yang menjadi potensi penyebab terjadinya kebocoran data, berikut ini beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab adanya kebocoran data;

  1. Human error

Manusia memang fitrahnya hobi dalam mempraktekan kebiasaan ekonomis diantaranya dengan mencari software atau aplikasi bajakan yang biasanya memberikan iming-iming untuk free trial atau bonus-bonus lainnya, dan memaksa kita untuk sukarela memasukan data pribadi berupa nomor telefon atau situs yang tidak terjamin keamanannya.

Hal tersebut sebenarnya bisa saja menjadi akses untuk dapat membobol data pribadi yangAnda miliki melalui nomor telfon yang Anda gunakan.

Oleh karena itu, sebaiknya bijaklah dalam menggunakan internet. Karena semakin canggihnya teknologi saat ini, bisa membuat kejahatan menjadi tidak tampak.

  1. Serangan Malware

Sebagai manusia terkadang kita juga lalai dalam menerima ataupun mengirim email yang memiliki potensi untuk menjadi pintu masuk malware.

Malware pada dasarnya merupakan program yang dirancang untuk merusak dengan cara menyusup ke sistem komputer.

Salah satu jenis dari malware yang berbahaya saat ini adalah spyware. Spyware adalah software yang di desain untuk masuk ke dalam perangkat komputer. Jenis malware yang satu ini memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data pribadi user dan mengirimnya kepada pihak ketiga tanpa adanya persetujuan user.

Hal ini tentu berbahaya untuk Anda yang menyimpan data pada perangkat komputer miliknya. namun, di Indonesia saat ini sudah ada hukum yang mengatur mengenai kejahatan tersebut, walaupun sudah ada hukum yang mengatur, tetap saja untuk Anda tetap harus memiliki keamanan untuk data yang bersifat sangat rahasia, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

  1. Social engineering

Yang dimaksud dengan social engineering adalah penggunaan manipulasi psikologis untuk mengumpulkan data rahasia seperti nama, username, password dan lainnya melalui media elektronik dengan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya.

Ini adalah faktor yang patut untuk Anda waspadai, biasanya phishing akan memanfaatkan email untuk mengelabui korbannya.

Kemudian email yang dikirimkan oleh pelaku dapat berisi sesuatu yang mengatasnamakan pihak tertentu untuk memancing korban dengan meng klik tautan yang tercantum di dalamnya.

Ataupun korban juga bisa mendapatkan sms yang berisi tautan dengan berbagai iming-iming bonus yang akan didapat si korban nantinya, hal tersebut merupakan bagian dari umpan yang diberikan pelaku untuk memancing korbannya, agar si pelaku mendapat data-data pribadi yang dimiliki si korban.

Cara Menghindari Kebocoran Data

Terlepas dari berbagai faktor yang ada, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kebocoran data,

  1. Menggunakan aplikasi software asli

Untuk menghindari adanya kebocoran data cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menghindari penggunaan software palsu atau bajakan yang rentan dengan adanya malware.

Anda dapat membeli atau mengunduh software resmi untuk digunakan di komputer atau ponsel Anda, agar data pribadi Anda lebih aman.

  1. Waspada wifi umum

Ketika Anda berada di ruang public sebaiknya, hindari untuk menggunakan wifi umum, karena wifi umum ini biasanya tidak diketahui sistem keamanannya.

Terlebih lagi ketika Anda sedang mengakses mobile banking, belanja online, atau membuka webmail sebaiknya jangan gunakan wifi umum.

Salah satu yang dapat Anda gunakan untuk menghindari adanya kebocoran data adalah dengan mengaktifkan VPN ketika Anda mengakses internet dengan wifi.

Selai itu, Anda juga bisa mengatur pengaturan Anda miliki untuk tidak memberikan izin perangkat mengingat detail login yang Anda miliki.

Cara lainnya juga dapat dilakukan dengan memghapus titik akses wifi ke pengaturan jaringan dengan perangkat seluler, setelah Anda menggunakan hotspot wifi public.

  1. Menghindari situs berbahaya atau pishing

Cara berikutnya adalah dengan menghindari situs atau website yang berbahaya. Anda dapa menggunakan aplikasi antivirus atau fitur webroot web threat shield untuk mencegah adanya situs-situs pishing dan juga scam.

Dengan begitu keamanan data yang Anda miliki pada perangkat yang Anda gunakan dapat terjamin keamanannya.

  1. Mengganti kata sandi atau password

Berbagai serangan dari siber dapat terjadi ketika Anda menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun yang Anda miliki.

Misalnya saja seperti kata sandi yang digunaka untuk email sama dengan kata sandi yang digunaka untuk akun mobile banking, media sosial, ataupun pin ATM yang Anda miliki.

Sebaiknya gunakan kata sandi yang berbeda dan sulit ditebak dan dideteksi, misalnya dengan menggambungkan nomor, huruf capital atau angka untuk kata sandi akun Anda.

Hal ini memungkinkan dapat menyulitkan siber untuk meretas keamanan akun yang Anda miliki.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai Negara dengan kebocoran data terbanyak selama kuartal II 2022 dan beberapa tips menarik yang dapat Anda coba untuk mengamankan data pribadi yang Anda miliki. Semoga bermanfaat! (redaksi: situs judi bola )

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *