Cara Mengatasi Marah Saat Puasa Ramadhan agar Tidak Sia-Sia

CLOUTPEDIA – Ibadah puasa tidak hanya menahan lapar dan haus sampai adzan maghrib, tapi juga mengenai amarah. Oleh karena itu, pengendalian emosi sangat penting saat berpuasa. Bulan Ramadhan bisa menjadi bulan untuk memperbanyak kesabaran. Lantas bagaimana jika tiba-tiba ingin marah? Ketahui cara mengatasi marah saat puasa Ramadhan agar ibadahmu tidak sia-sia.

Sebenarnya marah saat puasa tidak membuat batal. Namun, lebih kepada tidak mendapatkan pahala karena tersulut emosi. Hal yang sama berlaku pada orang yang memicu kemarahan itu sendiri. Maka dari itu, perlu meminimalisir amarah saat berpuasa selama sebulan penuh.

Cobalah berusaha untuk menjaga kesabaran dan kontrol emosi dalam setiap kesempatan. Mulai dari berpikir dua kali sebelum bicara sampai bisa dengan menulis jurnal, berikut adalah cara mengatasi emosi saat berpuasa.

 

  1. Berpikir dua kali sebelum berbicara

Sebaiknya kamu bisa menahan kata-kata yang dapat menyakiti orang lain. Ketika sedang marah, kata-kata kasar tersebut bisa jadi menyinggung orang lain tanpa disadari. Tidak hanya orang yang menjadi korban, kamu juga dapat merasa bersalah dan menyesal usai melakukannya.

Sebelum nasi menjadi bubur, baiknya mencegah amarah meledak saat puasa. Cobalah untuk berpikir dua kali sebelum bertindak dan berkata-kata. Dengan begitu, kamu dapat menghindari penyesalan yang sia-sia.

 

  1. Berdoa

Kedua, kamu bisa menahan marah dengan berdoa. Sebuah studi pada 2011 menyebutkan bahwa berdoa dapat membantu seseorang mengurangi emosi dan agresi. Dalam rangkaian eksperimen, dimana pesertanya berdoa dengan memikirkan orang yang membuatnya marah, mereka justru merasakan lebih sedikit emosi.

Oleh karena itu, berdoa dianggap ampuh untuk kamu lebih tenang. Berdoa juga bisa dilakukan dengan diiringi salat. Ini akan membuatmu lebih lega bernapas dan menjadikan tubuh rileks.

 

  1. Belajar untuk mengekspresikan amarah dengan positif

Setelah merasa sedikit tenang, kamu bisa lebih positif mengekspresikan kemarahan. Utarakan perasaan dengan kata-kata yang baik dan mudah dimengerti. Sehingga tidak akan ada yang tersakiti. Bicara sambil duduk bisa mengontrol emosi yang berlebihan.

 

  1. Cobalah metode time-out

Ketika emosi hampir meledak, sebagian orang akan mengeluarkan air mata karena merasa tersakiti atau dikhianati. Dalam sebuah riset, menyebutkan menangis bisa membantu tubuh untuk merilis oksitosin dan prolaktin. Kedua senyawa kimia ini dapat menurunkan detak jantung dan membuat diri lebih tenang. Sehingga tak heran jika sebagian orang akan menangis saat sedang marah.

Tips agar tidak mudah terdorong oleh emosi saat puasa Ramadhan yakni dengan mencoba metode time-out. Strategi ini bisa dilakukan dengan menarik diri dari keramaian dan mencari tempat lain untuk menenangkan diri. Biasanya seseorang akan duduk sejenak sambil mengontrol emosinya.

 

  1. Berolahraga

Selanjutnya, emosi dapat terkontrol dengan melakukan sejumlah aktivitas fisik seperti olahraga. Aktivitas fisik ini bisa meredakan perasaan stres yang sering menyebabkan amarah.

Apabila telah merasa marah memuncak, sebaiknya alihkan dengan olahraga sebelum berbuka puasa. Olahraga dapat dilakukan secara ringan ke sedang. Kamu bisa jogging atau jalan cepat untuk melepaskan stres dan emosi yang tinggi.

 

  1. Belajar untuk memaafkan

Bulan Ramadhan menjadi momen tepat untuk belajar memaafkan orang yang menyakiti perasaanmu. Belajar memaafkan orang lain juga dapat menjadi cara tepat mencegah marah ketika berpuasa.

Apabila tergiring oleh emosi dan perasaan negatif, kamu hanya akan menyesal di kemudian waktu. Cobalah melapangkan dada dan tak ragu untuk memaafkan orang lain.

 

  1. Melatih teknik pernapasan

Salah satu cara untuk bisa menahan marah saat puasa yakni melatih teknik pernapasan. Ini juga ampuh untuk mengatasi rasa cemas. Ketika sedang marah, orang biasanya akan bernapas lebih cepat. Meski terdengar sepele tapi cara ini cukup ampuh.

 

Demikian cara mengatasi marah saat puasa Ramadhan yang bisa kamu lakukan. Jangan biarkan ibadah puasa yang telah dijalani  sia-sia tanpa mendapatkan  pahala. (redaksi: agen slot terpercaya )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *