CLOUTPEDIA – Menanam adalah salah satu hal yang menyenangkan. Bahkan kegiatan menanam bagi sebagian orang merupakan sebuah pekerjaan, seperti petani. Saat ini beberapa petani semakin kreatif dan berinovasi. Inovasi tersebut salah satunya adalah dengan membuat pupuk organik cair secara mandiri.
Pupuk organik cair sendiri terdiri dari dua macam. Pertama yaitu pupuk organik cair dengan cara melarutkan pupuk organik baik yang sudah jadi atau masih setengah jadi di air. Jenis pupuk tersebut meliputi pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau atau campuran kesemuanya. Pada dasarnya pupuk ini tidak berbeda jauh dengan pupuk organik padat.
Pupuk cair dengan tipe ini biasanya memiliki suspensi larutan yang tidak terlalu stabil bahkan mudah mengendap. Anda tidak dapat menyimpan pupuk dengan tipe tersebut pada jangka waktu yang lama. Usai pupuk jadi, maka harus langsung diaplikasikan. Untuk pengaplikasiannya, Anda cukup dengan menyiram di permukaan tanah sekitar tanaman, bukan disemprotkan pada daun.
Kedua yaitu pupuk organik cair dari bahan-bahan organik yang difermentasikan. Bahan bakunya adalah material organik yang tentunya belum terkomposkan. Pada pupuk tipe ini, unsur haranya berbentuk cair sehingga larutan lebih stabil dibandingkan jenis pupuk yang pertama.
Tidak ada salahnya membuat pupuk sendiri, selain hal ini lebih hemat, kandungan pada pupuk juga bisa dipastikan kualitasnya. Bagi Anda yang ingin membuat pupuk organik cair sendiri, berikut tipsnya:
Persiapkan Bahan Berkualitas
Tips yang pertama saat ingin membuat pupuk secara mandiri adalah menyiapkan bahan-bahan yang berkualitas. Berikut bahan yang harus Anda siapkan:
- Kotoran ayam 1 karung
- Dedek setengah karung
- Hijauan (gedebong pisang, jerami, daun leguminosa) 30 kg
- Gula merah 100 g
- Bioaktivator (EM4) 50 ml
- Air secukupnya
Persiapkan Alat
Setelah menyiapkan bahan-bahan di atas, Anda juga harus menyiapkan alat-alatnya meliputi:
- Tong plastik kedap udara ukuran 100 liter
- Selang aerotor transparan dengan diameter 0,5 cm sepanjang 1 m
- Botol plastik bekas air mineral ukuran 1 liter dan lubangi tutup tong seukuran dengan selang aerotor.
Pembuatan Dengan Cara Yang Tepat
Selelah meyiapkan bahan dan alat, tips membuat pupuk selanjutnya adalah membuatnya dengan cara yang tepat.
- Pertama, potong bahan-bahan organik
- Masukkanlah ke dalam tong lalu tambahkan air. Untuk komposisinya adalah 2:1. Bagian bahan organik 2 dan air perbandingannya 1. Lalu aduklah hingga merata.
- Larutkan bioaktivator, gula merah dan 5 liter air, kemudian aduk hingga merata.
- Setelah merata, masukkan larutan tersebut pada tong yang telah berisi bahan organik.
- Tutuplah tong dengan rapat, kemudian masukkan selang melalui tutup tong
- Rekatkanlah tempat selang masuk agar tidak ada sedikitpun celah udara. Biarkan saja ujung selang lainnya masuk pada botol yang berisi air.
- Tunggu hingga 7 hingga 10 hari. Jika Anda ingin mengecek tingkat kematangannya, bukalah penutup tong lalu cium bau pupuk tersebut. Apabila sudah seperti bau tape maka pupuk sudah jadi.
- Jangan lupa pisahkan antara cairan dan ampasnya dengan menyaringnya. Anda dapat menggunakan saringan kain.
- Masukkanlah cairan yang sudah disaring pada botol kaca atau plastik kemudian tutup.
- Pupuk organik cair siap digunakan. Bila Anda mengemasnya dengan baik, pupuk dapat digunakan hingga 6 bulan.
Lakukan Dengan Maksimal
Tidak dapat dipungkiri jika melakukan sesuatu apapun dengan maksimal hasilnya akan lebih bagus. Pada proses pembuatan pupuk cair ini, setiap langkah-langkahnya harus Anda lakukan dengan totalitas sehingga hasil pupuk pun akan berpengaruh baik pada tanaman.
Lakukan Di Siang Hari
Tips selanjutnya adalah, jika Anda hendak membuat pupuk sendiri, lebih baik Anda melakukannya di siang hari, selain karena pencahayaan yang lebih terang, Anda akan lebih rileks melakukannya.
Setelah pembuatan pupuk jadi, yang perlu Anda ingat adalah, gunakan pupuk ini sebagai tambahan. Sifat serta karakteristik pupuk ini tak dapat menjadi pupuk utama. Anda perlu menggunakan pupuk organik padat sebagai pupuk yang utama.
Penggunaan pupuk organik cair pada daun haruslah berhati-hati. Jangan sampai overdosis! Hal ini dapat mematikan tanaman bahkan pemberian pupuk pada daun yang berlebihan justru mengundang hama serta penyakit pada tanaman.
Jenis pupuk cair sebenarnya lebih efektif serta efisien jika Anda gunakan pada daun, bunga serta batang dibandingkan dengan media tanam terkecuali pada metode penanaman hidroponik. Pupuk organik cair dapat berfungsi perangsang tumbuh. Apalagi saat tanaman mulai bertunas serta saat mengalami perubahan dari fase vegetatif menuju fase generatif. Pupuk ini dapat merangsang pertumbuhan buah sekaligus biji. Daun dan batang sendiri dapat menyerap pupuk secara langsung lewat stomata atau pori-pori yang terletak pada permukaan.
Itulah tadi beberapa tips untuk membuat pupuk organik cair. Anda dapat menerapkannya pada tanaman yang Anda tanam. Jangan lupa untuk mengaplikasikannya sesuai takaran! Agar tanaman tumbuh sehat.(redaksi: situs judi slot)