CLOUTPEDIA – Film Alice in Borderland kembali dengan musim kedua yang ditayangkan di Netflix. Petualangan baru Arisu, Usagi, dan kawan-kawan makin seru dan mencekam. Berikut akan dipaparkan Alice in Borderland Review secara lengkap. Film ini diangkat dari manga karya Haro Aso yang kemudian dibuat menjadi season 1 dan 2.
-
Alice in Borderland 2 lebih padat action dan mencekam
Setelah berhasil selamat dari peristiwa pertama, Arisu, Usagi dan kawan-kawannya melanjutkan petualangan. Mereka kembali ke pusat Tokyo. Kemudian masuk ke dalam permainan baru yang di host salah satu kartu besar.
Sejak menit pertama, penonton telah disuguhkan action dan thriller yang memukau. Selain itu, penonton akan berpikir mengenai nyawa tiap karakter yang sudah ada di season 1. Semakin totalitas, dalam film ini terdapat adegan laga yang sangat luar biasa. Mereka melakukan aksi kejar-kejaran mobil hingga terjadi tembak-menembak.
Sang aktor pun mengungkap pengalaman pertama kali memegang senjata api demi menggarap series ini.
-
Suguhkan game-game yang lebih mematikan dan mencekam
Tak hanya gedung dan apartemen kosong, beberapa game juga dilakukan di tempat sebesar stadion sampai Shibuya Crossing. Game menjadi skala besar dan semakin seru. Hal tersebut terasa saat permainan hidup dan mati sebelumnya pernah dipopulerkan seperti Hunger Games dan Battle Royale.
Permainan fisik dan otak yang mind blowing lengkap di Alice in Borderland season 2. Setiap episode mengajak penonton tantangan baru yang ikut berpikir dan tegang. Serial yang diadaptasi dari manga ini memiliki tingkat kemiripan dengan sumber aslinya. Patut diakui jika keduanya mirip tapi tak mengurangi pengalaman menonton.
-
Muncul sejumlah karakter baru yang bikin penasaran
Dalam season kedua, sejumlah karakter baru muncul dan mencuri hati penonton. Meski baru muncul, tapi peran pemain cukup besar pengaruhnya terhadap perkembangan cerita.
Kisah latar belakang tokoh sangat menarik untuk diikuti. Masing-masing karakter pun memiliki sisi abu-abu yang membuat kita terus berpikir ulang untuk membenci mereka. Salah satu karakter baru yang paling ditunggu yakni Kyuma yang diperankan Yamashita Tomohisa. Dia memiliki tempat spesial di hati pemeran Arisu.
-
Selain action, sisi emosional dan perkembangan karakter para tokoh semakin digali
Dalam season terbaru ini, Arisu mengalami banyak sekali perubahan yang dominan, baik sikap atau cara pandang. Hal tersebut dipicu oleh berbagai hal yang dialami sepanjang serial. Flashback yang bikin terharu penonton dan kejadian baru di Alice in Borderland mengaduk emosi.
Berbagai hal mengenai kemanusiaan, tujuan hidup, penyesalan dan rasa bersalah dikemas dengan apik. Sangat berkembang dari season pertama, dalam series terbaru ini memiliki dinamika yang menarik. Mulai dari upaya mereka saling melindungi hingga siyarat asmara yang telah terlihat.
-
Production value kian serius
Setelah berhasil membuat Shibuya Crossing yang biasanya padat jadi manusia kosong, produksi film ini sangat serius. Mulai dengan menunjukkan Tokyo yang berubah menjadi hutan belantara sampai hancurnya stadion raksasa demi permainan.
Production value untuk sekuel ini terasa mahal dan niat. Efek besar sekelas film blockbuster dikerahkan demi tampilan yang sempurna di pertempuran Arisu.
-
Cuma 8 episode, keterbatasan durasi
Sama halnya di musim sebelumnya, kali ini juga ditayangkan sebanyak 8 episode. Mungkin beberapa penonton ada yang merasa masih banyak hal yang belum terjawab. Pembaca manga juga mungkin sangat menantikan adegan untuk dibuat live action-nya.
Meski begitu, serial ini masih bisa dinikmati dengan memuaskan seperti pada season sebelumnya. Apalagi pada episode terakhir yang akhirnya berhasil mencakup semua roller coaster perasaan penonton.
Demikian Alice Borderland Review untuk season 2 yang sangat memuaskan. Meski banyak kelemahan di atas kelebihannya, tapi secara keseluruhan masih sangat recomended.