CLOUTPEDIA – Bumi berputar pada sumbunya dari arah Barat ke Timur yang disebut rotasi Bumi. Sedangkan peredaran bumi yang mengelilingi matahari disebut dengan revolusi Bumi.
Melansir dari laman Livescience, Bumi berputar pada porosnya sekitar sekali setiap 24 jam, atau tepatnya setiap 23 jam, 56 menit dan 4 detik.
Bumi akan berputar 1.037 mil per jam atau 1.670 kilometer per jam. Uniknya, angka ini lebih besar dibanding kecepatan paling maksimal yang bisa mobil balap lakukan.
Benarkah Bumi Berputar?
Namun, benarkah Bumi berputar? Ini penjelasannya!
1. Berputar Lebih Cepat
Dikutip dari halaman Science Focus, sebenarnya Bumi ini tidak berotasi sempurna secara seragam.
Banyak orang yang belum tahu, jika sebenarnya rotasi Bumi biasanya melambat, sehingga panjang hari akan meningkat 1,8 milidetik per abad.
Ini maksudnya, sekitar 600 juta tahun yang lalu, sehari hanya berlangsung selama sekitar 21 jam.
Panjang hari karena oleh beberapa faktor, misalnya efek pasang surut Bulan dan Matahari, aktivitas seismik, cuaca, lautan, dan medan magnet Bumi.
Namun, pada tahun 2020, para ilmuwan telah menemukan fakta mengejutkan bahwa Bumi mulai berputar lebih cepat. Saat ini, Bumi berputar lebih cepat dibanding 50 tahun terakhir.
Sayangnya, hingga tahun ini para ilmuwan masih belum dapat menemukan penyebab peningkatan laju rotasi Bumi ini.
Para ahli memperkirakan kecepatan rotasi Bumi yang meningkat hanya sementara dan akan mulai melambat di masa depan.
2. Apakah Berbahaya?
Masih bersumber dari Science Focus, ilmuwan menyatakan bahwa kecepatan rotasi Bumi yang meningkat tidak berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
Apabila menimbulkan pengaruh, maka yang akan mengalaminya yaitu teknologi seperti satelit GPS, smartphone, komputer, dan jaringan komunikasi.
Sebab, teknologi tersebut sangat ketergantungan pada sistem waktu yang akurat. Jadi, semua orang tidak harus khawatir dengan perubahan kecepatan rotasi perputaran Bumi.
Ketika bumi berotasi dan mengalami revolusi dengan kecepatan yang tertentu, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan merasakannya.
Ini diibaratkan ketika manusia sedang menaiki pesawat. Ketika manusia naik pesawat, maka pesawat akan terbang dengan kecepatan tertentu, terbang dari satu tempat ke tempat lain, namun tubuh kita tetap akan diam.
Penumpang di pesawat tidak merasakan jika diri mereka melayang di udara dengan kecepatan ratusan mil per jam.
Penjelasan ini dari Katie Mack, seorang astrofisikawan teoretis di North Carolina State University.
Begitu juga ketika Bumi bergerak dengan sangat cepat, namun kita tidak merasakannya. Ini terjadi karena Bumi bergerak dengan kecepatan konstan alias tak berubah.
Penjelasan ini datang dari Katie Mack, yang merupakan astrofisikawan teoretis di North Carolina State University.
Begitu pula ketika Bumi bergerak dengan sangat cepat namun kita sama sekali tidak merasakannya. Ini terjadi disebabkan Bumi bergerak dengan kecepatan konstan.
3. Kapan para ilmuwan menyadari bahwa Bumi berputar lebih cepat?
Kenapa Bumi berputar lebih cepat atau lebih lambat? Profesor Riset Astronomi Astrofisika di Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional.
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc menjelaskan dalam satu tahun memungkinkan berlangsungnya hari terpendek dan terpanjang.
Dari catatan terpantau lama berdasarkan jam atom, ada saatnya lebih lambat daripada 24 jam dan ada saatnya lebih cepat 24 jam.
Rotasi bumi yang berputar lebih cepat atau lebih lambat ini tentunya dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Thomas mengungkapkan, alasan perlambatan rotasi bumi atau Bumi berputar lebih lambat, telah diketahui, salah satunya karena efek pasang surut bulan.
Meski begitu, belum diketahui secara pasti tentang penyebab percepatan rotasi bumi atau yang menyebabkan mengapa Bumi berputar lebih cepat.
Pada 2021 Bumi berputar lebih cepat dari rata-rata, setidaknya sejak 50 tahun terakhir. Faktor penyebab percepatan bumi berputar yang belum bisa dipastikan.
Banyak faktor yang diduga terkait dengan jari-jari bumi yang mengecil, antara lain melelehnya gunung-gunung es, penyusupan lempeng benua penyebab gempa, dan lainnya,” kata Thomas.
4. Rotasi Bumi ke timur
Salah satu jenis pergerakan Bumi yaitu rotasi Bumi. Rotasi Bumi dapat diartikan sebagai gerakan planet Bumi yang akan berputar pada sumbu atau porosnya.
Rotasi Bumi bergerak dari arah barat ke timur dan sistem rotasi Bumi ini dinamakan dengan prograde, yakni gerakan yang searah dengan arah objek angkasa yang lainnya.
Nah, akibat rotasi Bumi yang berputar ke timur ini, Bumi dapat mengalami efek pergantian waktu siang dan malam. Mengapa rotasi Bumi ke arah timur dan bukan sebaliknya?
Itu dikarenakan gerakan inti Bumi sangat dipengaruhi oleh medan magnetik Bumi. Inti Bumi adalah bagian dalam Bumi yang terdiri dari logam solid.
Menurut studi dan penelitian geologi, inti Bumi ini diselubungi oleh lapisan atau cairan logam.
Nah, karena adanya logam solid dalam inti Bumi, maka medan magnetik Bumi akan mendorong inti Bumi ke arah timur dan tidak sebaliknya.
5. Revolusi Bumi mengelilingi Matahari
Selain berotasi, Bumi ternyata mengalami revolusi. Jika rotasi mrerupakan pergerakan berputar pada porosnya, revolusi bisa diartikan sebagai perputaran Bumi mengelilingi Matahari.
Sebenarnya tidak hanya Bumi, semua planet di tata surya juga mengalami revolusi dan bergerak mengelilingi Matahari sesuai dengan orbitnya masing-masing.
Orbit Bumi yang mengelilingi Matahari berbentuk sedikit oval, dicatat dalam halaman sains Geography. Dampak dari bentuk orbit Bumi yang oval merupakan perbedaan jarak dari Bumi ke Matahari setiap musimnya.
Itu karena, ada waktu-waktu tertentu saat posisi Bumi sedikit lebih dekat dengan Matahari dibanding waktu lainnya.
6. Pergerakan lempeng tektonik Bumi
Lempeng tektonik adalah salah satu fitur dan bagian dari Bumi yang sangat unik.
Lapisan dari Bumi tersebut bertanggung jawab terhadap berbagai jenis kejadian alam yang berhubungan dengan permukaan Bumi, misalnya bencana alam gunung meletus.
National Geographic dalam halamannya menjelaskan bahwa Bumi terdiri dari banyak lempengan dan itu semua dapat bergerak kapan saja.
Nah, pergerakan lempeng tektonik ini akan menimbulkan pergeseran, retakan, pecahan, bahkan patahan pada permukaan Bumi.
Mengapa lempeng tektonik bisa bergerak secara masif? Hal ini karena gerakan di wilayah atas inti Bumi yang berwujud cair, panas, dan tidak stabil.
7. Bagaimana jika Bumi tidak bergerak sama sekali?
Para ilmuwan dan kalangan akademisi sepakat bahwa berhentinya rotasi dan revolusi Bumi dapat berdampak kehancuran permukaan Bumi secara total, seperti diulas dalam laman NASA.
Jika Bumi berhenti bergerak, segala hal yang ada di permukaan Bumi dapat melayang dan menghantam atmosfer Bumi. Mungkin pertanyaan ini terdengar agak konyol.
Namun, pertanyaan kritis ini memang layak untuk dipertanyakan mengingat Bumi bisa mengalami hal buruk dalam kurun waktu miliaran tahun ke depan.
Jika Bumi berhenti berotasi secara bertahap, mungkin kehidupan di Bumi ini tidak langsung musnah. Dalam hal ini, ada bagian Bumi berputar yang mengalami siang sepanjang waktu. (redaksi: situs judi bola)